Seperti halnya sekolah lain, setiap kali selesai test, ada kegiatan-kegiatan untuk mengisi waktu sambil menunggu nilai dibagikan. Biasanya kegiatan itu seputar lomba-lomba olah raga dan seni. Tapi kali ini banyak yang berbeda di MA Mafda. Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) sebagai penyelenggara classmeeting membuat rencana kegiatan yang tidak biasa. Diantaranya adalah Lomba Video Puisi, Poster Digital Adiwiyata, Story Telling, Lomba membuat rak piring ramah lingkungan, lomba permainan tradisional dan lomba permainan kreatifitas, selain itu ada juga lomba biasa, seperti futsal, voly, tenis meja.
Lomba-lomba unik
Dalam lomba video puisi, panitia menyediakan sepuluh puisi piliha dari penyair dalam dan luar negeri yang diunggah ke blog osimafda.school.blog. setiap kelas boleh memilih salah satu puisi atau boleh juga mencipta puisi sendiri dengan syaraty harus disetujui terlebih dahulu oleh panitia, untuk mendapatkan puisi-puisi yang punya kualitas. Selanjutnya mereka bebas mengeksplor puisi yang mereka pilih menggunakan alat yang mereka miliki. “kamera smartphone jaman sekarang sudah cukup bagus kok. Hanya saja memang perlu pembiasaan agar kita terampil memanfaatkan gadget. Dan ini salah satu caranya. Dengan begini mereka khan otomatis jadi belajar.” Ungkap Alfiyan Harfi selaku Pembina OSIM. Jika video sudah jadi, mereka akan mengungahnya di akun youtube masing-masing dan membagikannya di group facebook Galeri Seni Rupa MA Mafda. Di akhir acara, akna ada nonton bareng video puisi dengan memutar karya-karya di proyektor.
Selain lomba puisi, ada juga lomba lain yang memanfaatkan teknologi yaitu lomba poster digital adiwiyata. Selama ini yang banyak adalah lomba lukis poster secara manual. Padahal jaman sekarang, poster akan lebih efektif dibuat dan dibagikan secara digital. Lebih hemat bahan, ramah lingkungan dan bisa menjangkau public lebih banyak. Setiap kelas mengikuti lomba ini, mereka bebas menggunakan aplikasi yang ada di smartphone mereka. Setelah jadi, mereka akan mengunggah di group facebook Galeri Seni Rupa MA Mafda dan membagikannya di wall mereka sendiri dengan menandai lebih dari 10 teman selain siswa MA Mafda. Harapannya agar isu lingkungan hidup juga dipahami oleh selain warga madrasah.
Ada lagi lomba Story Telling, yaitu lomba menyajikan sebuah cerita dengan Bahasa inggris. Cerita disampaikan dengan semi teatrikal. Minimal satu kelompok terdiri dari 3 orang. Kisah yang mereka sampaikan bebas. Dan akan dinilai dari penggunaan Bahasa inggris dan kreatifitasnya.
Bakti Sosial
Sesuai instruksi kepala madrasah, bahwa sebisa mungkin kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh MA haruslah emmberi manfaat kepada sesama. Untuk itu maka ada beberapa kegiatan bakti sosial dalam class meeting ini. Misalnya kegiatan membersihkan sungai sepanjang 2 km bersama seluruh siswa, kegiatan bakti sosial membagikan tanaman obat keluarga dan poster adiwiyata, serta membersihkan masjid-masjid di 4 desa sekitar.
“tanaman yang kami bagikan adalah tanaman sederhana yakni jahe, lidah buaya, dan lain-lain, ya tanaman yang biasa saja, tapi semoga ikut menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan menanam tanaman obat lainnya.” Kata Asri Novitasari selaku ketua panitia classmeeting.
Lomba-lomba yang menyenangkan
Sesuai tema classmeeting kali ini yaitu be smart and be fun! Ada beberapa permainan yang dilombakan yang merupakan permainan modifikasi dari permainan yang ada sebelumnya seperti halma hanya saja bidak yang digunakan adalah teman-teman satu kelasnya. Satu anak menjadi coach dan tujuh anak menjadi bidaknya. Ini menyampaikan pesan bahwa suatu saat di masyarakat mereka akan bermain semacam ini, memimpin manusia dalam percaturan politik.
Ada juga permainan kongseb yang dimodifikasi dari permainan Tarik tambang. Hanya biasanya Tarik tambang dilakukan dua kelompok, dalam permainan ini ada tiga kelompokn dalam satu permainan yang menarik tali segitiga. Ini menyiratkan pesan bahwa dalam kehidupan nanti, pertarungan bukan lah antar hitam dan putih, tapi pertarungan dengan berbagai kepentingan.
Selain itu ada permainan Naga Buta yang terdiri dari satu kelompok lima orang dengan orang pertama memegang sebuah bola. Orang pertama sampai ke empat ditutup matanya, orang yang paling belakang tidak ditutup matanya dan bertugas membimbing teman-temannya menuju target. Ini menyiratkan pesan bahwa menjadi pemimpin tak selalu di depan.
Selain itu banyak lomba lain yang menyenangkan agar kita semua belajar dengan senang, bukan dengan paksaan. Demikian lomba-lomba dirancang untuk pembelajaran seluruh siswa.