PRAMUKA INSPIRATIF MA MAFDA CIPARI
Sabtu pagi, 16 Februari 2019, matahari terik bangkit menyinari halaman MA Mafatihul Huda Cipari yang tengah sibuk menyiapkan kegiatan pelantikan Penegak Bantara. Sedikitnya ada 57 calon penegak bantara yang akan dilantik. Tenda telah dipancang, pionering dari tongkat bambu telah dipasang dengan bendera-bendera kepanduan. Suasana begitu ceria dengan wajah-wajah semangat anggota pramuka yang tampak menawan dengan seragam pramuka lengkapnya.
Ke-57 calon penegak bantara itu terbagi dalam lima sangga yaitu sangga Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Salah satu rangkaian kegiatannya adalah melakukan perjalanan menempuh jarak lebih dari 11 km, melintasi tiga desa di sekitar Desa Serang Kecamatan Cipari. Di tengah-tengah perjalannya setiap sangga diwajibkan memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu berupa sembako. “Tujuannya adalah melatih kepekaan sosial dan kepedulian siswa, sesuai dengan Dasa Dharma yang kedua yaitu cinta alam & kasih sayang sesama manusia” kata Kak Ulfa Fadilah, S.Pd.I Pembina Puteri Ambalan KH Abdurrahman Wahid & Nyi Ageng Serang di lokasi perkemahan.
“Di MA Mafda kami diarahkan berorganisasi, latihan memimpin masyarakat dalam lingkup kecil dan berusaha selalu bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri dan kalangan madrasah tapi juga untuk masyarakat umum” kata Ita Oktaviani Sang Wakil Ketua Dewan Ambalan yang dalam kesempatan itu menjadi wakil ketua panitia. Kepanitian memang dipegang oleh Dewan Ambalan yang terdiri dari Anggota Pramuka Laksana yang terlantik.
Malam harinya, mereka menggelar pentas seni sederhana tapi meriah dengan api unggun bintang delapan yang inovatif dan aneka penampilan seperti modern dance, pembacaan puisi, parodi baris-berbaris, dan lagu-lagu religi populer. Yang lebih unik lagi adalah kedatangan belasan alumni yang tak diduga. “Bagi kami alumni MA Mafda, hubungan kami dengan guru sudah sepeti keluarga. Maka tidak ada istilah mantan guru. Dan ketika ada acara seperti ini kami merasa terpanggil untuk ikut menghangatkan suasana, mendampingi adik-adik kelas kami, dan sekalian itung-itung reuni.” Kata Ziana Nur Nafilah yang lulus dua tahun lalu.
Demikianlah pramuka menjadi jalan pembelajaran di MA Mafda. Mereka bukan hanya belajar aturan-aturan untuk dihafalkan, tapi mengamalkannya dalam konteks kehidupan bermasyarakat, seperti disampaikan oleh Muhammad Maemun, S.Pd. Si selaku Mabigus dalam kesempatannya menjadi Pembina upacara pembukaan pelantikan Bantara kali ini, “Jadi Pramuka, jangan hanya tampil keren dengan seragam lengkapnya, berjalan melewati desa-desa, tapi sebisa mungkin meninggalkan jejak untuk orang lain.”
Bagaimana, anda terinspirasi untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain?