Tahun ini pelaksaan Perkemahan Akbar Ambalan KH. Abdurrahman Wahid & Nyi Ageng Serang Gugus Depan MA Mafatihul Huda Cipari dalam rangka memeringati HUT Pramuka ke-58 jatuh pada hari Senin – Rabu, 26 – 28 Agustus 2019. Perkemahan yang diselenggarakan Dewan Ambalan ini diikuti oleh 127 peserta yang tergabung dalam 11 Sangga.
Panitia dari Siswa
Penyelenggara Perkemahan Besar adalah para Dewan Ambalan didampingi oleh Pembina dan dibantu oleh Pramuka Bantara yang terdiri dari 24 siswa terpilih dari kelas XII dan XI putera dan puteri. Sebelumnya mereka menggarap proposal kegiatan yang disahkan oleh Mabigus MA Mafatihul Huda Cipari. Di sinilah ajang pelatihan kepemimpinan dan organisasi yang nyata. Mereka harus belajar dengan terjun langsung ke lapangan. Kepanitiaan yang dipimpin oleh Kak Saiful Anwar dan Asri Novitasari ini melaksanakan tugasnya dengan baik, nyaris tidak menghadapi masalah yang berarti. Dalam proposal mereka merancang jadwal kegiatan dari awal sampai akhir.
Wide Game Melek Teknologi
Pada kegiatan Wide Game atau mencari jejak, mereka merancang rute sepanjang 14 km dengan 7 pos yakni Pos Tali temali, Sandi, Semaphore, Keagamaan, Pengetahuan Umum, PBB dan Halang Rintang. Di Pos pemberangkatan, para peserta mendapatkan peta yang separuhnya disobek. Di peta ini para peserta hanya mendapatkan rute sampai pos 2, untuk menuju pos 3 mereka harus memanfaatkan teknologi Global Positioning Satelite atau GPS, di mana petugas dari Pos 3 membagikan lokasinya via whatsapp. Baru dari pos 3 ini mereka mendapatkan potongan rute yang hilang sampai pos terakhir.
Nama Sangga dari Nama Tokoh Pewayangan
Tidak seperti biasanya, pada perkemahan tahun ini penamaan sangga memilih nama para tokoh pewayangan, yakni Sangga Bagong, Petruk, Semar, Citrawati, Gandawati, Srikandi, Kunti, Wilupama, Drupadi, Ambalika dan Madrim. Harapannya adalah mereka lebih menghargai dan mencintai budayanya.
Bhakti Sosial dan Keagamaan
Memang benar, bakti sosial bukanlah hal baru bagi MA Mafda, tapi bedanya kali ini selain membagikan bingkisan sembako bagi warga kurang mampu sebanyak 33 bingkisan yang disebar ke 4 Desa yang dilewati ketika wide game, kali ini usai pembukaan, mereka juga melakukan bakti dengan membersihkan 11 musholla di sekitar Desa Serang. Hal ini memiliki nilai silaturrahim dengan warga, tokoh masyarakat dan menanamkan cinta mereka pada tempat ibadah.
Sosialisasi Peduli Lingkungan Hidup Ke Masyarakat
Sebagai Madrasah Adiwiyata, MA Mafda tidak melewatkan kesempatan untuk mensosialisasikan program 3R (Reduce, Reuse & Recycle) kepada masyarakat melalui tote-bag pembungkus sembako yang mereka bagikan. Tote-bag yang sudah disablon manual dengan gaya lettering art itu berisi tipografi yang bertulisakan “Sampah Plastik Merusak Alam.” Dan juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama biijak memperlakukan sampah plastik, untuk masa depan bumi kita, masa depan anak-cucu kita.
Nonton Bareng Film Pendek Inspiratif
Senin malam, usai sholat isya berjama’ah dan lomba cerdas cermat serta yel-yel, panitia Kemah Akbar membentangkan layar dan memutar film-film pendek inspiratif tentang motivasi, kepedulian terhadap sesama, dan nasihat hidup pesantren. Harapannya mereka bukan hanya menyerap pesan dari film tyersebut tapi juga merangsang kreatifitas mereka untuk bisa membuat film sendiri kelak. Agar kita menjadi bangsa produktif, buakn hanya sebagai konsumen.
Dekorasi Ramah Lingkungan
Dekorasi panggung pentas seni kali ini menggunakan bahan papan hitam dan kapur tulis. Tujuannya adalah mengurangi penggunaan plastik. Dan ternyata background panggung ini laris sebagai latar swafoto para peserta karena desainnya kekinian. Terasa seperti di kafe.
Dihadiri Dewan Kehormatan
Dewan kehormatan adalah para alumni ambalan KH Abdurrahman Wahid & Nyi Ageng Serang. Mereka sudah merantau ke kota, ada yang kuliah dan bekerja. Di perkemahan akbar ini mereka diundang agar silaturrahmi tetap terjaga. MA Mafda memang bukan sembarang madrasah, MA Mafda adalah keluarga besar yang terjalin dengan ikatan kasih saying yang kuat.
(Tim Mading Benang Merah)